Minggu, 04 Juli 2010

Seputar Kunci-Kunci di Leiden

Kunci dalam bahasa Arab bisa di samakan dengan kata miftah (fataha-yaftahu-fathan) yang berarti pembuka. Sedangkan, dalam kamus besar bahasa Indonesia, kunci di maknai sebagai alat yang terbuat dari logam untuk membuka atau mengancing (mengunci) pintu, peti, dsb.
Kunci memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. alat ini sangat diperlukan untuk menjamin keamanan sekaligus menenangkan hati. Kita misalnya akan merasa lebih tenang jika meninggalkan rumah, mobil, motor bahkan sepeda dalam keadaan terkunci. Sebaliknya, jika sampai meninggalkan rumah dan aset-aset kita dalam keadaan tidak terkunci maka hati kita akan diliputi kecemasan, kegundahan, dan bahkan dalam tingkatan tertentu akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Banyaknya jumlah kunci juga menunjukkan tingkat kekayaan seseorang. Tokoh Qorun misalnya seorang konglomerat yang hidup di jaman nabi Musa, digambarkan oleh Allah SWT sebagai seorang kaya raya yang kunci-kunci gudang kekayaannya di panggul oleh keledai-keledai menggambarkan betapa banyaknya kunci yang dimiliki oleh Qorun.
Lebih jauh, sebuah kunci juga akan menunjukkan privasi seseorang. Pemilik kamar A misalnya tidak bisa menggunakan kuncinya untuk membuka pintu kamar B pun sebaliknya. Hal inipun berlaku di dunia maya ketika era digitalisasi mengharuskan masing-masing individu memiliki "kunci"nya sendiri baik untuk membuka PC, email, atau account facebooknya.
Di dunia perbankan apalagi, fungsi "kunci" yang berbentuk Personal Identification Number memainkan peran yang sangat penting tidak hanya bagi mahasiswa namun juga untuk seluruh lapisan masyarakat yang melakukan transaksi keuangan lewat jalur on line.
Dalam kehidupan nyata, fungsi kunci jelas tidak hanya sebatas alat pembuka benda dan tempat seperti lemari, motor, kamar, dan rumah. Nyatanya kunci juga berperan dalam kehidupan beragama, Islam misalnya, "kunci" berbentuk dua kalimat syahadat yang wajib untuk dibaca sebagai pembuka bagi konkretnya keislaman seseorang. Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, seseorang akan secara legal formal telah sah menjadi seorang Muslim. Dalam kaitan ini, kunci memainkan peran sebagai alat identitas seseorang.
Hal-hal diatas menggambarkan betapa kunci memainkan peran yang tidak kecil dalam kehidupan dan peradaban umat manusia dari jaman ke jaman selanjutnya.
Selama enam bulan berjalan, ada beberapa kunci yang sangat penting bersama masing-masing pengalaman uniknya selama saya studi "Indonesian Islam atau Islam in Indonesia" di Leiden.
Selama tinggal di Smaragdlaan, saya menerima tiga macam kunci yaitu kunci kamar, kunci kotak post dan kunci main gate. ketiga kunci ini di gabung menjadi satu.
Pengalaman uniknya adalah ketika seminggu pertama kedatangan, waktu itu musim dingin salju turun hampir setiap hari dan melihat matahari menjadi kegiatan yang langka karena langit selalu di tutupi awan hitam pekat, kunci yang saya pegang dan zay pegang, tertinggal di kamar ketika kami berdua pergi mencuci baju. masalahnya, karena dorongan angin, pintu kamar kami kemudian menutup dan mengunci sendiri secara otomatis.
Ali, teman senior yang tinggal bersama kami mencoba memasuki kamar lewat jalur balkon dengan melewati beberapa kamar tetangga yang tentu saja sangat beresiko. sayangnya, pintu balkon juga terkunci dari dalam. jadilah kami gelandangan dengan hanya bermodalkan pakaian yang ada di badan.
Untungnya, tetangga depan kamar kami adalah ariza dan cucu yang bersedia menampung kami selama beberapa hari termasuk meminjamkan barang-barang dan menghibahkan makanannya. saya harus melewati hari sabtu dan minggu yang dingin di kamar mereka dengan sedikit malu-malu.
Pengalaman kedua saya adalah ketika kunci loker UB tidak seperti biasanya saya bawa pulang. entah bagaimana kunci itu hilang dari kantong jeans saya. tidak pelak, kepanikan melanda jiwa. mulai dari kekhawatiran di denda oleh petugas UB sampai tidak bisa lagi dipercaya untuk menjadi anggota perpus UB. stressful sekali waktu itu. namun ternyata, alhamdulillah, kunci lokernya saya temukan di kolong tempat tidur seorang teman yang waktu itu memang saya sempat bermalam di kamarnya karena kamar saya kedatangan senior.
Pengalaman ketiga ketika kunci main gate, kamar, dan kotak pos lupa saya ambil setelah mengambil surat di kotak pos. ini terjadi dua kali dan untungnya di temukan oleh dua orang teman yaitu ariza dan zay. yang ini jelas lebih deg-degan lagi karena jika benar-benar hilang atau di ambil orang maka konsequensinya adalah seluruh kunci yang ada di smaragdlaan harus di ganti mulai dari kunci main gate sampai kunci kamar masing-masing agar pencuri tidak bisa masuk.
Terkait kunci sepeda, ada pengalaman yang cukup unik yang dialami oleh seorang teman dari Syiria. seperti kita ketahui, sepeda mamainkan posisi yang pivotal selama kita hidup di belanda. tidak seperti di indonesia yang setiap saat bisa menggunakan jasa ojek motor, angkot yang beraneka ragam, becak dsb. di sini sangat mustahil untuk mencari service semacam itu. dalam artian public transport yang bisa langsung saat itu juga bisa kita gunakan.
Untuk menggunakan bis dari smaragdlaan misalnya, kita harus menunggu karena bis lewat 30menit sekali dan semakin malam semakin jarang bisa 1 jam sekali. makanya, dengan sepeda aktivitas kita jadi lancar tanpa harus menunggu bis.
Masalahnya ternyata di Belanda kita wajib melindungi sepeda kita dengan kunci yang memadai. jika tidak maka jangan salahkan orang jika sepeda kita raib dicuri. nah, pengalaman teman Syiria ini unik karena setelah dia mengunci sepedanya kemudian dia kehilangan kunci untuk membuka gemboknya. sehingga sepedanya tidak bisa dipakai karena tidak bisa bergerak dan diam di tempat sampai menunggu bantuan dari teman-teman indonesia. akhirnya setelah beberapa hari, Turjiboy berhasil membuka gembok sepedanya dengan menggunakan gergaji besi. haha...hardwork!

Dari pengalaman-pengalaman ini paling tidak ibrah pentingnya adalah kunci bisa menjadi sahabat yang sangat akrab ketika dia selalu ada disamping kita. jangan sekali-kali meninggalkan kunci lebih-lebih melupakannya karena jika itu dilakukan maka "ketiwasan" akan menimpa pemilik kunci-kunci tersebut.
Duwo 25 Agustus 2010
Rohman Al Bantani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar