Kamis, 15 Juli 2010

Jalan-Jalan di Kota-Kota Belanda: Hijaunya Belanda

Ketika sudah mendapatkan kepastian berangkat ke Belanda, saya sebelum tidur selalu membayangkan akan sumpeknya kehidupan di kota-kota Belanda karena yang saya tahu sejak SD, Belanda adalah negeri kecil namun termasuk dalam negara berindustri maju.
Bayangan saya, kondisinya akan tidak jauh beda dengan kawasan Industri di tanah air yang akrab dengan polusi udara, air dan tanah, lalulintas akan semerawut yang menghasilkan tingkat emisi diluar ambang batas dan gersang karena jarang di temui pepohonan.
Namun prejudice saya ternyata salah 100 %. Selama hampir tujuh bulan tinggal di Leiden, saya berkesempatan untuk mengunjungi beberapa kota di Belanda. Mulai dari indahnya negeri bawah angin Maastrich, kota di paling ujung selatan, hingar bingar dan gemerlapnya Amsterdam, sibuknya The Hague, berwibawanya istana Paleis Het Loo di Apeldoorn, metropolisnya Ultrect dan Eindhoven, lengangnya Hoorn, bersejarahnya Delft, sampai hiruk pikuknya Groningen di ujung paling utara Belanda.
Setelah mengunjungi kota-kota utama di Belanda, dari sisi seorang environmentalist amatir, saya memberanikan diri untuk menyimpulkan Belanda dengan satu kata: hijau. Ini bisa di buktikan dengan kasat mata misalnya ketika kita menggunakan kereta yang mengantar kita dari kota yang satu ke kota lainnya, kita dapati sepanjang perjalanan setelah keluar dari kota padang rumput hijau yang sangat luas yang di dalamnya terdapat ribuah hewan ternak mulai dari domba, kuda, sampai sapi.
Padang rumput yang luas ini biasanya ditemani dengan hutan-hutan kecil yang memisahkan padang rumput yang satu dengan padang rumput yang lain. Kadang-kadang, antara padang rumput juga dipisahkan oleh kanal-kanal kecil yang bisa di masuki oleh perahu-perahu yang berukuran kecil yang berfungsi untuk transportasi mengangkut makanan tambahan ternak, pupuk, dan lain sebagainya. Jadi fungsinya mirip dengan galengan sawah-sawah di Indonesia yang luasnya berkurang dari waktu ke waktu.
Selain itu, lahan luas di sebelah kiri dan kanan rel biasanya digunakan untuk lahan pertanian baik kentang, sayuran maupun bunga. untuk yang terakhir, Belanda memang negeri yang sangat luar biasa dalam memanfaatkan bunga sebagai komoditi ekspor unggulan. Selain taman Keukenhof yang berisi ribuan jenis bunga berwarna warni yang sangat indah di musim semi, kita bisa menyaksikan ladang-ladang bunga lainnya dari atas kereta.
Sebelum memasuki kota tujuan, biasanya hutan-hutan kecil menyelimuti kota-kota tersebut. Jadi sepotong hutan seolah-olah menyambut kedatangan siapapun yang berkunjung ke kota-kota di Belanda.
Tidak heran, dengan lingkungan yang begitu asri, burung-burung cantik yang belum pernah saya lihat sebelumnya bisa dengan mudah kita temui di hutan-hutan kota malahan bisa juga di jalan-jalan. Bahkan burung-burung kerap membangunkan tidur saya di pagi hari dengan kicauan-kicauannya yang ramai ketika masih tinggal di Smaragdlaan.
Bisa jadi selain karena pepohonan yang nyaman, burung-burung itu juga merasa aman dari gangguan manusia paling tidak karena tidak seorangpun yang bisa memburu, memelihara apalagi membunuhnya dengan serampangan. Disini hubungan antara manusia, alam, dan satwa yang hidup didalamnya sangat sinergis.
Kecuali kawasan centrum kota yang biasanya berupa lapangan yang luas dengan sedikit pepohonan, praktis kita akan menemukan kembali pohon-pohon besar yang berjejer rapih di kanan dan kiri jalan ketika sedikit keluar dari centrum.
Sisi lainnya adalah taman-taman kota yang rata-rata seluas alun-alun kota Serang berciri khas adanya tanah undakan yang agak luas di tanami rumput dan pohon (lagi?) seolah-olah seperti bukit mini yang landai tempat bermain, bercengkrama, public sphere untuk keluarga.

Dengan udara segar yang diproduksi oleh pepohonan baik di dalam dan diluar kota maka tidak heran jika anak-anak disini lebih memiliki ketahanan tubuh di bandingkan dengan anak-anak pendatang dari Asia misalnya (pendapat ini saya dapatkan dari seorang ibu beranak satu, mahasiswa s3 jurusan biologi dari Iran).
Hal ini juga dibuktikan dengan lebih tingginya angka ketahanan hidup manusia yang tinggal di Belanda karena selain gemar bersepeda, udara segar juga akan membantu untuk bertahan hidup.
Nah, mau hidup sehat? mulailah tanami kampung-kampung dan kota-kota anda dengan pohon dan mulai bersinergilah dengan alam.

Wassenaarsweg 26 August 2010,
Rohman Al Bantani



Minggu, 04 Juli 2010

Seputar Kunci-Kunci di Leiden

Kunci dalam bahasa Arab bisa di samakan dengan kata miftah (fataha-yaftahu-fathan) yang berarti pembuka. Sedangkan, dalam kamus besar bahasa Indonesia, kunci di maknai sebagai alat yang terbuat dari logam untuk membuka atau mengancing (mengunci) pintu, peti, dsb.
Kunci memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. alat ini sangat diperlukan untuk menjamin keamanan sekaligus menenangkan hati. Kita misalnya akan merasa lebih tenang jika meninggalkan rumah, mobil, motor bahkan sepeda dalam keadaan terkunci. Sebaliknya, jika sampai meninggalkan rumah dan aset-aset kita dalam keadaan tidak terkunci maka hati kita akan diliputi kecemasan, kegundahan, dan bahkan dalam tingkatan tertentu akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Banyaknya jumlah kunci juga menunjukkan tingkat kekayaan seseorang. Tokoh Qorun misalnya seorang konglomerat yang hidup di jaman nabi Musa, digambarkan oleh Allah SWT sebagai seorang kaya raya yang kunci-kunci gudang kekayaannya di panggul oleh keledai-keledai menggambarkan betapa banyaknya kunci yang dimiliki oleh Qorun.
Lebih jauh, sebuah kunci juga akan menunjukkan privasi seseorang. Pemilik kamar A misalnya tidak bisa menggunakan kuncinya untuk membuka pintu kamar B pun sebaliknya. Hal inipun berlaku di dunia maya ketika era digitalisasi mengharuskan masing-masing individu memiliki "kunci"nya sendiri baik untuk membuka PC, email, atau account facebooknya.
Di dunia perbankan apalagi, fungsi "kunci" yang berbentuk Personal Identification Number memainkan peran yang sangat penting tidak hanya bagi mahasiswa namun juga untuk seluruh lapisan masyarakat yang melakukan transaksi keuangan lewat jalur on line.
Dalam kehidupan nyata, fungsi kunci jelas tidak hanya sebatas alat pembuka benda dan tempat seperti lemari, motor, kamar, dan rumah. Nyatanya kunci juga berperan dalam kehidupan beragama, Islam misalnya, "kunci" berbentuk dua kalimat syahadat yang wajib untuk dibaca sebagai pembuka bagi konkretnya keislaman seseorang. Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, seseorang akan secara legal formal telah sah menjadi seorang Muslim. Dalam kaitan ini, kunci memainkan peran sebagai alat identitas seseorang.
Hal-hal diatas menggambarkan betapa kunci memainkan peran yang tidak kecil dalam kehidupan dan peradaban umat manusia dari jaman ke jaman selanjutnya.
Selama enam bulan berjalan, ada beberapa kunci yang sangat penting bersama masing-masing pengalaman uniknya selama saya studi "Indonesian Islam atau Islam in Indonesia" di Leiden.
Selama tinggal di Smaragdlaan, saya menerima tiga macam kunci yaitu kunci kamar, kunci kotak post dan kunci main gate. ketiga kunci ini di gabung menjadi satu.
Pengalaman uniknya adalah ketika seminggu pertama kedatangan, waktu itu musim dingin salju turun hampir setiap hari dan melihat matahari menjadi kegiatan yang langka karena langit selalu di tutupi awan hitam pekat, kunci yang saya pegang dan zay pegang, tertinggal di kamar ketika kami berdua pergi mencuci baju. masalahnya, karena dorongan angin, pintu kamar kami kemudian menutup dan mengunci sendiri secara otomatis.
Ali, teman senior yang tinggal bersama kami mencoba memasuki kamar lewat jalur balkon dengan melewati beberapa kamar tetangga yang tentu saja sangat beresiko. sayangnya, pintu balkon juga terkunci dari dalam. jadilah kami gelandangan dengan hanya bermodalkan pakaian yang ada di badan.
Untungnya, tetangga depan kamar kami adalah ariza dan cucu yang bersedia menampung kami selama beberapa hari termasuk meminjamkan barang-barang dan menghibahkan makanannya. saya harus melewati hari sabtu dan minggu yang dingin di kamar mereka dengan sedikit malu-malu.
Pengalaman kedua saya adalah ketika kunci loker UB tidak seperti biasanya saya bawa pulang. entah bagaimana kunci itu hilang dari kantong jeans saya. tidak pelak, kepanikan melanda jiwa. mulai dari kekhawatiran di denda oleh petugas UB sampai tidak bisa lagi dipercaya untuk menjadi anggota perpus UB. stressful sekali waktu itu. namun ternyata, alhamdulillah, kunci lokernya saya temukan di kolong tempat tidur seorang teman yang waktu itu memang saya sempat bermalam di kamarnya karena kamar saya kedatangan senior.
Pengalaman ketiga ketika kunci main gate, kamar, dan kotak pos lupa saya ambil setelah mengambil surat di kotak pos. ini terjadi dua kali dan untungnya di temukan oleh dua orang teman yaitu ariza dan zay. yang ini jelas lebih deg-degan lagi karena jika benar-benar hilang atau di ambil orang maka konsequensinya adalah seluruh kunci yang ada di smaragdlaan harus di ganti mulai dari kunci main gate sampai kunci kamar masing-masing agar pencuri tidak bisa masuk.
Terkait kunci sepeda, ada pengalaman yang cukup unik yang dialami oleh seorang teman dari Syiria. seperti kita ketahui, sepeda mamainkan posisi yang pivotal selama kita hidup di belanda. tidak seperti di indonesia yang setiap saat bisa menggunakan jasa ojek motor, angkot yang beraneka ragam, becak dsb. di sini sangat mustahil untuk mencari service semacam itu. dalam artian public transport yang bisa langsung saat itu juga bisa kita gunakan.
Untuk menggunakan bis dari smaragdlaan misalnya, kita harus menunggu karena bis lewat 30menit sekali dan semakin malam semakin jarang bisa 1 jam sekali. makanya, dengan sepeda aktivitas kita jadi lancar tanpa harus menunggu bis.
Masalahnya ternyata di Belanda kita wajib melindungi sepeda kita dengan kunci yang memadai. jika tidak maka jangan salahkan orang jika sepeda kita raib dicuri. nah, pengalaman teman Syiria ini unik karena setelah dia mengunci sepedanya kemudian dia kehilangan kunci untuk membuka gemboknya. sehingga sepedanya tidak bisa dipakai karena tidak bisa bergerak dan diam di tempat sampai menunggu bantuan dari teman-teman indonesia. akhirnya setelah beberapa hari, Turjiboy berhasil membuka gembok sepedanya dengan menggunakan gergaji besi. haha...hardwork!

Dari pengalaman-pengalaman ini paling tidak ibrah pentingnya adalah kunci bisa menjadi sahabat yang sangat akrab ketika dia selalu ada disamping kita. jangan sekali-kali meninggalkan kunci lebih-lebih melupakannya karena jika itu dilakukan maka "ketiwasan" akan menimpa pemilik kunci-kunci tersebut.
Duwo 25 Agustus 2010
Rohman Al Bantani